Selasa, 27 Oktober 2015

Teman

Teman..
Menurut kalian teman itu seperti apa? Apa teman orang yang selalu ada untuk kita? Apa teman orang yang dapat mengerti keadaan kita? Emm, apa teman datang setiap kita membutuhkannya? Atau teman datang ketika dia membutuhkan kita? Apa teman akan menjelek-jelekkan temannya sendiri?

Menurut saya,selalu ada untuk kita disaat kita membutuhkannya maupun tidak, teman akan mengerti keadaan kita, teman tidak akan pernah menjelek-jelekkan temannya sendiri.

***
Gimana sih rasanya saat kita sudah percaya ke satu teman kemudian kita menceritakan segalanya, entah itu rahasia kita maupun perasaan kita? Gimana perasaan kamu kalo ternyata teman kamu gak percaya sama kita? Padahal kita sudah cerita apapun kepadanya.
Pasti sakit kan ya kalo kita tidak dipercaya sama teman kamu sendiri.

ITULAH YANG SEKARANG SAYA RASAKAN!

***
"Bisa saja teman sejati kita ada di sekitar kita yang tanpa kita sadari."

"Teman sejati ialah orang yang selalu ada, orang yang tidak akan pernah menjelek-jelekkan temannya sendiri."

"Hanya satu kata, PERCAYA, namun sulit untuk dilakukan."

***
By the way terimakasih sudah mau baca tulisan gak jelas dari saya. Terimakasih sudah mau mampir ke blog ini. Terimakasih semua. Biglaff❤❤❤

Minggu, 07 Juni 2015

Yakini Cintaku

Ungkap semua rasa dihatimu
Hati kecilmu adakah ragu
Sepenggah asa masih tersisa
Lupakan semua kisah indah semu
Yang mungkin masih tersisa dihatimu

Masihkah ada ragu dihatimu
Masihkah ada hati yang terbagi
Masihkah ada terbesit hasrat 'tuk berlari
Masihkah tersisa....

Peluk erat diriku oh kasih
Rasakanlah betapa dalam cinta kasihku padamu tak terlukiskan
Kisah cinta yang kita lewati
Yakinlah,
Itu hanya awal bahagia yang kita reguk bersama
Berjuta rasa bahagia
Rengkuh kita berdua
Tak mungkin terpisah lagiii

Sabtu, 07 Februari 2015

RESENSI RUMAH TANPA JENDELA

PERSAHABATAN TIDAK MENGENAL KASTA

Judul buku  : Rumah Tanpa Jendela
Pengarang   : Asma Nadia
Penerbit       : Kompas
Editor           : Mulyawan Karim
Terbit           : Januari 2011
Halaman      : xii + 188
Harga Buku : Rp 50.000,-


             Awalnya saya berpikir bahwa judul novel Rumah Tanpa Jendela adalah sebuah kata konotasi. Ternyata judul novel itu bermakna denotasi. Seperti harapan Rara tentang rumahnya yang tanpa ada jendela sama sekali. Rara ini adalah tokoh rekaan dalam Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia. Novel ini diterbitkan oleh Kompas pada bulan Januari 2011.
            Rumah Tanpa Jendela bercerita tentang impian seorang anak kecil untuk memiliki jendela di rumahnya yang sederhana. Anak kecil ini, Rara, mau melakukan pekerjaan demi keinginannya agar rumahnya ada jendelanya. Dia mengamen bahkan kalau sedang turun hujan ia mengojek payung. Ian selalu berimajinasi dan semua yang ingin ia miliki, selalu ia imajinasikan.
             Belum sempat semua imajinasinya terwujud ia sudah menjadi anak yatim piatu. Meskipun begitu, ia tetap mempertahankan imajinasinya untuk memiliki sebuah jendela. Rara tetap semangat untuk mewujudkan imajinasinya.
             Kita pantas mencontoh, bagaimana perjuangan Rara dalam mewujudkan imajinasinya untuk memiliki sebuah jendela di rumahnya. Rara seorang anak kecil saja rela bekerja untuk mewujudkan imajinasinya. Sedangkan kita yang sudah menginjak dewasa saja enggan untuk bekerja mewujudkan imajinasi. Yang mana kita untuk mewujudkan imajinasi hanya dengan meminta pada orangtua kita. Jika tidak diberi, kita pasti memarahi orangtua kita.
                                                     (Peresensi : Herviana Setya K. )