Sabtu, 07 Februari 2015

RESENSI RUMAH TANPA JENDELA

PERSAHABATAN TIDAK MENGENAL KASTA

Judul buku  : Rumah Tanpa Jendela
Pengarang   : Asma Nadia
Penerbit       : Kompas
Editor           : Mulyawan Karim
Terbit           : Januari 2011
Halaman      : xii + 188
Harga Buku : Rp 50.000,-


             Awalnya saya berpikir bahwa judul novel Rumah Tanpa Jendela adalah sebuah kata konotasi. Ternyata judul novel itu bermakna denotasi. Seperti harapan Rara tentang rumahnya yang tanpa ada jendela sama sekali. Rara ini adalah tokoh rekaan dalam Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia. Novel ini diterbitkan oleh Kompas pada bulan Januari 2011.
            Rumah Tanpa Jendela bercerita tentang impian seorang anak kecil untuk memiliki jendela di rumahnya yang sederhana. Anak kecil ini, Rara, mau melakukan pekerjaan demi keinginannya agar rumahnya ada jendelanya. Dia mengamen bahkan kalau sedang turun hujan ia mengojek payung. Ian selalu berimajinasi dan semua yang ingin ia miliki, selalu ia imajinasikan.
             Belum sempat semua imajinasinya terwujud ia sudah menjadi anak yatim piatu. Meskipun begitu, ia tetap mempertahankan imajinasinya untuk memiliki sebuah jendela. Rara tetap semangat untuk mewujudkan imajinasinya.
             Kita pantas mencontoh, bagaimana perjuangan Rara dalam mewujudkan imajinasinya untuk memiliki sebuah jendela di rumahnya. Rara seorang anak kecil saja rela bekerja untuk mewujudkan imajinasinya. Sedangkan kita yang sudah menginjak dewasa saja enggan untuk bekerja mewujudkan imajinasi. Yang mana kita untuk mewujudkan imajinasi hanya dengan meminta pada orangtua kita. Jika tidak diberi, kita pasti memarahi orangtua kita.
                                                     (Peresensi : Herviana Setya K. )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar